Pages

Friday, 20 March 2015

Data Statistik Dari 50 Orang Mengenai Kemampuan Jarak Pandang Beserta Penyajian data Numerik

Pada Kesempatan kali ini saya mencoba untuk mengunggah contoh data statistik dari 50 orang yang didata berdasarkan pada kemampuan melihat tuisan times new roman ukuran 12.
postingan kali ini saya sediakan dalam bentuk jurnal :

download Doc nya di : R-Drive , R-Drive2



Penyajian Data Jarak Pandang Orang Melihat Tulisan Times New Roman Ukuran 12
Rijaldi ( 1306122 )
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia
Email : 1306122@sttgarut.ac.id



Abstrak-Makalah ini akan membahas mengenai cara penyajian data kemampuan seseorang dalam melihat tulisan Times New Roman ukuran 12 menggunakan metode penyajian distribusi frekuensi. Data yang disajikan adalah berupa Nilai dari 50 orang dalam satuan cm. Metode distribusi frekwensi dan grafik ini sangat efektif untuk menyajikan data yang berbeda-beda. Dengan mengelompokkan data kedalam beberapa kelas dan kemudian dihitung banyaknya pengamatan yang masuk ke dalam tiap kelas.
Kata Kunci-Data, frekuensi, grafik.
I. PENDAHULUAN
Mata merupakan bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk melihat objek. Dan merupakan salah satu dari lima panca indra , yaitu indra penglihatan. Kemampuan melihat objek dilihat bagaimana mata mempu melihat pada jarak dekat maupun jarak jauh. Hal tersebut diatur oleh bagian yang terdapat pada lensa mata yang disebut otot siliaris mata. Yang mengatur tingkat fokus dalam melihat objek.
Penelitian yang dilakukan dimulai dengan mengumpulkan data dari 50 orang mengenai kemampuan melihat tulisan times new roman ukuran 12. Dan yang menjadi nilai untuk disorot atau diolah yaitu jarak dalam satuan cm  menggunakan metode distribusi frekuensi dan grafik. Metode distribusi frekuensi adalah cabang ilmu dari Statistik dan Probabilitas, di mana metode ini akan mengelompokkan data ke dalam beberapa kelas, sehingga akan mendapatkan hasil kesimpulan dari pengelompokan tersebut.
II. LANDASAN TEORI
A.  Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra [1].
B.  Distribusi Frekuensi [2]
Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi Tunggal adalah satuan-satuan unit, urutan tiap skor, atau tiap varitas tertentu. Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi kelompok atau tabel frekuensi bergolong. Distribusi bergolong terdiri atas beberapa interval kelas dalam penyusunannya. Selanjutnya, dari distribusi frekuensi dapat diperoleh keterangan atau gambaran dan sistematis dari data yang diperoleh.
1.    Distribusi Frekuensi Tunggal        
Dalam suatu penelitian tentang Prestasi Matematika siswa “SD Negeri Ketapang I”, diperoleh data sebagai berikut.
Mata Pelajaran            : Matematika
Jenis Kelamin Siswa   : Pria
Jumlah Siswa              : 72 orang
7 6 6 6 5 7 6 5 4 6 7 7 6 7 5 6 6 7
6 6 6 6 6 5 6 6 6 7 7 5 7 7 8 5 6 5
Selanjutnya, sebaran data tentang prestasi siswa dalam mata pelajaran “Matematika” tersebut dibuat dalam bentuk tabel distribusi .
2. Distribusi Frekuensi Bergolong
Prestasi Belajar mahasiswa PGSD dalam Mata Kuliah “Statistika I”, seperti tertera pada data berikut ini.
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
Selanjutnya untuk membuatnya menjadi data dalam bentuk distribusi frekuensi bergolong, maka beberapa langkah berikut ini perlu ditempuh.
a). Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b). Menentukan jangkauan (range) dari data.
c). Menentukan banyaknya kelas ( k )
d) Menentukan lebar interval kelas
Lebar kelas sebaiknya bilangan ganjil karena untuk menghindari titik tengah yang pecahan atau desimal.
e). Menentukan batas bawah kelas pertama. Batas bawah kelas sebaiknya kelipatan dari lebar kelas.
f). Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data terkecil yang berasal dari pelebaran range (data yang lebih kecil dari data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
g). Menuliskan frekuensi kelas dalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai dengan banyaknya data.

C.  Grafik
Grafik adalah suatu visualisasi table, yang dimana table tersebut berupa angka–angka yang dapat disajikan ataupun dapat ditampilkan ke dalam bentuk gamba. Penyajian data dalam bentuk grafik bertujuan untuk memberikan gambaran sebaran data dalam bentuk visualisasi. Ada beberapa macam grafik yang biasa digunakan untuk memberikan gambaran data, yakni: histogram, poligon, dan Ogive.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam hal ini penulis menerapkan metode distribusi frekuensi pada penyajian data kemampuan melihat orang terhadap tulisan times new roman ukuran 12 dalam satuan cm. Data diambil dari 50 orang teman pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2015.
No.
Nama
Nilai (cm)
1.
Rijaldi
153
2.
Dindin
123
3.
Hasan B
155
4.
Rian R
139
5.
Sudrajat M
148
6.
Iman
151
7.
Aslan
137
8.
Asep M
122
9.
Muhammad Imron
160
10.
Zainal
155
11.
Rudi W
90
12.
Wilma N H
128
13.
Arif Firmansyah
112
14.
Maman Sopian
145
15.
Aa Sopian
111
16.
Riki Z
90
17.
Farid M
132
18.
Fikri N
122
19.
Mina W
127
20.
Kiki F
142
21.
Tuti W
144
22.
Adi M
130
23.
Adit H
134
24.
Yani N
87
25.
Nina S
149
26.
Rina A
140
27.
Rani N
136
28.
Dodit W
125
29.
Ade R
45
30.
Zulfikar A F
167
31.
Azi F
124
32.
Ikhwan Aulia
121
33.
Wandi Supriadi
53
34.
Ardi S R S
49
35.
Rana S
147
36.
Deni S
117
37.
Rian P
152
38.
Rian A
119
39.
Asep S
113
40.
Silfa S
153
41.
Fitria U
143
42.
Agus H
146
43.
Malik A
114
44.
Yogi Y
157
45
Vina N
116
46.
Bagas B
89
47.
Umam M 133
133
48.
Diki A
158
49.
Susi S
131
50
Nani N
149

Berikut ini adalah pembahasan dari hasil penyajian data jumlah karakter status Facebook
Nilai Minimal         = 45
Nilai Maksimal       = 167
Range                      = 167-45
                                = 122
Kelas                        = 1 + 3.32 log (n)
2k >/ n
2k >/ 50  .. k = 6, 7, ... pilih 7
Interval                    = R / K
= 122/7
= 17

Tabel Data Awal
Nilai
Min
45
Max
167
Range
122
Class
7
Interval
17

Rekap Data Dalam Tabel
T.Bawah
T.Atas
Turus
Frekwensi
Relatif
45
61
III
3
6%
62
78
0
0
0%
79
95
IIII
4
8%
96
112
II
2
4%
113
129
VVIIII
14
28%
130
146
VVIIII
14
28%
147
163
VVII
12
24%
164
167
I
1
2%
Total
50
100%

Tabel Distribusi Kumulatif
Kurang
Dari
Frekwensi
Kumulatif
Lebih
Dari
Frekwensi
Kumulatif
<44
0
>44
50
<61
3
>61
47
<78
3
>78
47
<95
7
>95
43
<112
8
>112
41
<129
23
>129
27
<146
36
>146
13
<163
49
>163
1
<167
50
>167
0

Histogram Frekwensi
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekwensi
16
33
3
33
50
0
50
67
4
67
84
2
84
101
14
101
118
14
118
135
12
135
167
1

Poligon Frekwensi
Tepi
Bawah
Tepi
Atas
Nilai
Tengah
Frekwensi


16
0
45
61
83,5
3
62
78
109
0
79
95
134,5
4
96
112
160
2
113
129
185,5
14
130
146
211
14
147
163
236,5
12
164
167
249
1


167
0

Kurang
Dari
Frekwensi
Lebih Dari
Frekwensi
<44
3
>44
50
<61
3
>61
47
<78
7
>78
47
<96
9
>96
43
<112
23
>112
41
<129
37
>129
27
<146
49
>146
13
<163
50
>163
1








IV. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut :
·      Mata merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk melihat objek.
·      Nilai tertinggi berada pada jarak 167 cm, dan terendah 45 cm.
·      Rata-rata kemampuan melihat terdapat pada kondisi tepi atas dan bawah 113-129, dan 130-146 dengan masing-masing frekwensi 14 orang atau dalam relatif masing-masing 28% dari 50 orang.
·      Metode distribusi frekuensi adalah cabang ilmu dari Statistik dan Probabilitas
·      Pengumpulan dan pengelompokan data kemampuan melihat dari 50 orang dapat menggunakan metode distribusi frekuensi dan grafik
·      Grafik yang digunakan untuk penyajian data antara lain Poligon, Ogif dan Histogram


DAFTAR PUSTAKA
[1]        WikiPedia. Data. [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Data
[2]        Distribusi Frekuensi dan Grafik. [Online]. Tersedia : https://hedyansabila.wordpress.com/distribusi-frekuensi-dan-grafik
[3]        JURNAL Data Status Facebook - Yana Nuryana 1306137
 [4]       Grafik. [Online]. Tersedia : http://pengertianapapun.blogspot.com/2015/02/pengertian-grafik-dan-contohnya-dilengkapi-jenis-jenisnya.html-2/


=======================================================================
=======================================================================
=======================================================================

lanjutan dari materi sebelumnya :


Penyajian Data Numerik

Download Doc nya di : R-Drive1 , R-Drive2

Penyajian Data Distribusi Frekuensi dan Data Numerik dari 50 data kemampuan jarak pandang untuk tulisan times new roman ukuran 12

Rijaldi (1306122)
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia

Abstraksi
jurnal ini membahas bagaimana penulis mengukur kemampuan melihat dari 50 orang dalam melihat tulisan times new roman ukuran 12, penulis mengukur kemampuan berdasarkan satuan cm. Setelah didapatkan 50 data, lalu disajikan dalam Data Distribusi Frekuensi dan Data Numerik yang dimana disitu menghitung nilai Mean (rata-rata), median, modus, dan ukuran letak dari kuartil, desil dan persentil.

Kata Kunci – Frekuensi, Grafik, Median, Modus, Kuartil, Desil, Persentil

I.                   PENDAHULUAN
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel Frekuensi adalah tabel yang menyajikan hasil percobaan dengan seluruh kemungkinan dinyatakan dengan variabel (angka-angka) disertai dengan frekuensi dan nilai probabilitas. Yang dimana dalam menghitung Tabel Frekuensi menggunakan bagian dari Kelas/Class, Batas kelas, Panjang kelas, Frekuensi, Nilai tengah.
Kelas
Kelas ( Class ) Pengelompokan individu atau item dari data ( Class ) yang diobservasi kedalam batas – batas nilai tertentu
Batas kelas
Bilangan – bilangan yang membatasi kelas – kelas ( class limit ) tertentu, yang memiliki 2 macam pengertian:
a. Batas Kelas / ujung kelas ( State Class Limit ) yaitu bilangan - bilangan yang tertera didalam suatu distribusi frekeuensi yang membatasi kelas – kelas tertentu yang terdiri dari :
·         Batas bawah kelas / Ujung bawah kelas (Lower State Class limit/ LCL) Adalah bilangan yang paling kecil yang membatasi kelas tertentu.
·         Batas atas kelas/Ujung atas kelas (Upper State Class limit/ UCL) Bilangan yang paling besar yang membatasi kelas tertentu.
b. Batas kelas sebenarnya / Tepi kelas ( Class Boundaries ) yaitu bilangan:
·         Batas bawah kelas sebenarnya/tepi bawah kelas ( Lower Class Boundaries / LCB ) Bilangan yang diperoleh dari rata-rata ujung atas kelas sebelumnya dengan ujung bawah kelas yang bersangkutan.
·         Batas atas kelas sebenarnya/tepi atas kelas ( Upper Class Boundaries / UCB ) Bilangan yang diperoleh dari rata-rata ujung atas kelas yang bersangkutan dengan ujung bawah kelas yang berikutnya.
Panjang kelas
Panjang kelas /Lebar kelas / Ukuran Kelas ( Class interval / Class Size ) à Ci Bilangan – bilangan yang menunjukkan panjang / lebar / ukuran dari tiap – tiap kelas yang diperoleh dengan cara mengurangkan batas bawah kelas berikutnya dengan batas kelas yang bersangkutan.
Frekuensi
Angka yang menunjukkan banyaknya data individual yang terdapat dalam satu kelas.
Nilai tengah                
Nilai tengah/ titik tengah/tanda kelas ( Midpoint / Class Mark ) adalah  bilangan – bilangan yang dapat mewakili kelas – kelas tertentu yang diperoleh dengan jalan atau cara merata – ratakan batas kelas yang bersangkutan.

Ukuran Pemusatan Data
Ukuran Pemusatan Data adalah bilangan atau keterangan yang dapat mewakili deretan bilangan atau deretan keterangan tertentu atau suatu nilai yang mewakili suatu kelompok data yang pada umunya mempunyai kecenderungan terletak di tengah – tengah dan memusat dalam suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai data.

II.                URAIAN PENELITIAN

A. Tahap Telaah
Daftar dari Pengukuran 50 orang
No.
Nama
Nilai(cm)
1
Rijaldi
153
2
Dindin
123
3
Hasan B
155
4
Rian R
139
5
Sudrajat M
148
6
Iman
151
7
Aslan
137
8
Asep M
122
9
Muhammad Imron
160
10
Zainal
155
11
Rudi W
90
12
Wilma N H
128
13
Arif Firmansyah
112
14
Maman Sopian
145
15
Aa Sopian
111
16
Riki Z
90
17
Farid M
132
18
Fikri N
122
19
Mina W
127
20
Kiki F
142
21
Tuti W
144
22
Adi M
130
23
Adit H
134
24
Yani N
87
25
Nina S
149
26
Rina A
140
27
Rani N
136
28
Dodit W
125
29
Ade R
45
30
Zulfikar A F
167
31
Azi F
124
32
Ikhwan Aulia
121
33
Wandi Supriadi
53
34
Ardi S R S
49
35
Rana S
147
36
Deni S
117
37
Rian P
152
38
Rian A
119
39
Asep S
113
40
Silfa S
153
41
Fitria U
143
42
Agus H
146
43
Malik A
114
44
Yogi Y
157
45
Vina N
116
46
Bagas B
89
47
Umam M
133
48
Diki A
158
49
Susi S
131
50
Nani N
149

Penyajian Distribusi Frekuensi :
1.         Menentukan jangkauan (range) dari data (R).
Jangkauan = data terbesar – data terkecil.
            R = 167 – 45
            R = 122
2.         Menentukan banyaknya kelas (K).
K = 2k > n  ,  n : banyaknya data.
K = 26 > 50  ,  64 > 50.
K = 6
3.         Menentukan panjang interval kelas.
Panjang interval kelas (i) = Jangkauan (R) / Jumlah Kelas (K)
i = 122/6
i = 61
4.         Menentukan batas bawah kelas pertama. Tepi bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
T.Bawah
T.Atas
Turus
Frekwensi
Relatif
45
61
III
3
6%
62
78
0
0
0%
79
95
IIII
4
8%
96
112
II
2
4%
113
129
VVIIII
14
28%
130
146
VVIIII
14
28%
147
163
VVII
12
24%
164
167
I
1
2%
Total
50
100%

Histogram Frekuensi
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekwensi
16
33
3
33
50
0
50
67
4
67
84
2
84
101
14
101
118
14
118
135
12
135
167
1


Poligon Frekuensi
Tepi
Bawah
Tepi
Atas
Nilai
Tengah
Frekwensi


16
0
45
61
83,5
3
62
78
109
0
79
95
134,5
4
96
112
160
2
113
129
185,5
14
130
146
211
14
147
163
236,5
12
164
167
249
1


167
0


Tabel Distribusi Kumulatif
Kurang
Dari
Frekwensi
Lebih Dari
Frekwensi
<44
3
>44
50
<61
3
>61
47
<78
7
>78
47
<96
9
>96
43
<112
23
>112
41
<129
37
>129
27
<146
49
>146
13
<163
50
>163
1




Penyajian Data Numerik :
            Penyajian Data Numerik diperoleh dari data yang sudah ada yaitu dari data Batas Bawah, Batas Atas, Frekuensi dan Frekuensi Kumulatif yang membantu memperoleh nilai yang di inginkan.
Batas Atas
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
16
33
3
3
33
50
0
3
50
67
4
7
67
84
2
9
84
101
14
23
101
118
14
37
118
135
12
49
135
167
1
50

MEAN
Mean = jumlah nilai data pengamatan / banyaknya data anggota sampel.
Mean = 6344/50
Mean = 126,88

MEDIAN
Untuk menentukan hasil dari median, diperlukan rumus untuk menghasilkan nilainya. Untuk rumus yaitu sbb :

Dengan :
L  : Batas bawah kelas frekuensi yang mengandung median
i    : interval kelas/lebar kelas
n   : banyaknya data
F   : frekuensi kumulatif sebelum kelas yang mengandung median
f   : frekuensi kelas yang mengandung median

Jadi :
L  : banyaknya data anggota sampel / 2.
       50 / 2 = 25
Kalau di lihat dari Frekuensi Kumulatif angka ‘25’ terletak pada baris ke-6, jadi untuk L ditentukan dari batas bawah kelas pada baris 6, yaitu : 101

Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
16
33
3
3
33
50
0
3
50
67
4
7
67
84
2
9
84
101
14
23
101
118
14
37
118
135
12
49
135
167
1
50

i    : 17
n   : 50
F   : 23
f   : 14

Med = L + i (n/2 – F)
                          F
Med = 101 + 17 (50/2 – 23)
                                 14
Med = 102,319

MODUS
Untuk menentukan hasil dari modus, diperlukan rumus untuk menghasilkan nilainya. Untuk rumusnya yaitu sbb :

Dengan :
L     : batas bawah kelas yang mengandung modus
i      : interval kelas/lebar kelas
d1   : selisih frekuensi kelas yang mengandung modus dengan kelas sebelumnya
d2   : selisih frekuensi kelas yang mengandung modus dengan kelas sesudahnya

d1   : 29 – 7 = 22
d2   : 29 – 7 = 22

Mod = L + i (   d1   )
                      d1+d2
Mod = 101 +17 (   0  )
                            0+2
Mod = 101

KUARTIL
       Kuartil, membagi data menjadi seperempat bagian yang sama untuk data-nya menggunakan rumus sbb :

Dengan :
Qk  = kuartil ke-k, dimana k=1, 2 atau 3
n     = banyaknya data sampel
i      = interval kelas/lebar kelas
L     = batas bawah kelas yang mengandung kuartil ke-k
F     = frekuensi kumulatif sebelum kelas yang mengandung kuartil ke-k
f      = frekuensi kelas yang mengandung kuartil ke-k

Jadi :
n   : 50
i    : 17
L  : 101
F   : 23
f   : 14
k   : 1, 2, 3

k = 1  >  Q1 = L + i (k.n/4-F)
                                     f
              Q1 = 101 + 17 (1.50/4-23)
                                            14
              Q1 = 88,25

k = 2  >  Q2 = L + i (k.n/4-F)
                                      f
              Q2 = 101 + 17 (2.50/4-23)
                                            14
              Q2 = 103,428

k = 3  >  Q3 = L + i (k.n/4-F)
                                      f
              Q3 = 101 + 17 (3.50/4-23)
                                            14
              Q3 = 118,607

DESIL
Desil, sekelompok data terurut terbagi menjadi 10 bagian yang sama. untuk data-nya menggunakan rumus sbb :
Karena desil membagi letaknya sampai k : 1-10, dan bila harus menghitung sampai 10 akan cukup banyak, jadi disini saya hanya menghitung sampai 3 saja , disamakan dengan yang kuartil 1 – 3. Jadi :

k = 1  >  D1 = L + i (k.n/10-F)
                                     f
              D1 = 101 + 17 (1.50/10-23)
                                             14
              D1 = 79,142

k = 2  >  D2 = L + i (k.n/10-F)
                                      f
              D2 = 101 + 17 (2.50/10-23)
                                             14
              D2 = 85,214

k = 3  >  D3 = L + i (k.n/10-F)
                                       f
              D3 = 101 + 17 (3.50/10-23)
                                             14
              D3 = 91,285


PERSENTIL
Persentil, sekelompok data terurut terbagi menjadi 100 bagian yang sama. untuk data-nya menggunakan rumus sbb :
Sama halnya dengan Kuartil dan Desil, biar disamakan saja, jadi saya menghitung ‘k’ nya dari 1 – 3 saja. Jadi :

k = 1  >  P1 = L + i (k.n/100-F)
                                      f
              P1 = 101 + 17 (1.50/100-23)
                                             14
              P1 = 73,678

k = 2  >  P2 = L + i (k.n/100-F)
                                      f
              P2 = 101 + 17 (2.50/100-23)
                                             14
              P2 = 74,285

k = 3  >  P3 = L + i (k.n/100-F)
                                      f
              P3 = 101 + 17 (3.50/100-23)
                                             14
              P3 = 74,892






III.             KESIMPULAN/RINGKASAN
Jadi, dengan data 50 orang dengan kemampuan jarak pandang dalam satuan cm, penulis dapat menemukan hasil dari Histogram Frekuensi, Poligon Frekuensi, Tabel Distribusi Kumulatif yang nantinya menghasilkan grafik ogif (positif dan negatif). Di samping itu, dapat menemukan hasil dari :
mean (rata-rata)           : 126,88
median                        : 102,319
modus                         : 101
Kuartil1                        : 88,25
Kuartil2                        : 103,428
Kuartil3                        : 118,607
Desil1                           : 79,142
Desil2                           : 85,214
Desil3                           : 91,285
Persentil1                     : 73,678
Persentil2                     : 74,285
Persentil3                     : 74,892

DAFTAR PUSTAKA

Sarah, Irsyad., Meisa, Yusti., dkk. 2012. Modul Statistika dan Probabilitas I. UNPAD:Bandung.

No comments:

Post a Comment